Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Juni 2012

~FILOSOFI BIDAN~


FILOSOFI BIDAN DAN BODY MIDWIFERY KNOWLEDGE

  1. FILOSOFI BIDAN
            Pengertian Filosofi
Filosofi : filsafat, falsafah
secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan ( neil thompson,2001:64)
Filosofi adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada ( sebab, asal dan hukumnya ). ( kamus ilmiah populer, 2002 ).
            Pendapat Para Ahli
Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan penjelasan yang nyata ( Chinn & Kramer, 1991:17 )
Filosofi adalah pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime, existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat ( Pearson dan Vaughan, 1988 ).
Diinterpretasikan seperti kebijaksanaan atau pengetahuan tentang sekeliling kita dan apa penyebabnya. Filosofi merupakan kalimat eksplisit tentang kepercayaan tentang nilai apa yang mempengaruhinya.
Filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap dan kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi ( Moya Davis,1993 ).
Filosofi adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.


            Tinjauan Filosofi Dalam Ilmu Kebidanan
            Tinjauan Keilmuan
a.       Pendekatan Ontologis
Secara ontologisilmu membatasi ilmu penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah dalam jangkauan manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra pengalaman ( penciptaan manusia ) dan pasca pengalaman ( surga dan neraka ) di serahkan ilmunya kepada pengetahuan lain.
b.      Pendekatan Epistemologis
Landasan epistemologis ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan
·         Kerangka pemikiran yang bersifat logis, dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
·         Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
·         Melakukan ferifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji kebenaran pendataan secara faktual
c.       Pendekatan Aksiologis
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun sosial. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiahdalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu.
            Dimensi Kefilsafatan Ilmu Kebidanan
Keberadaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang, sehingga dalam perjalanannya mulai di pertanyakan identitas dirinya sebagai suatu disiplin keilmuan yang mandiri. Lebih lanjut sering di pertanyakan adalah ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu yang lain.
Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi tingkatan karakteristik yaitu :
§  Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh disiplin ilmu yang bersifat keilmuan
§  Bersifat generic artinya mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah.
§  Bersifat spesifik artinya memiliki ciri – ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang membedakannya dari disiplin keilmuan yang lain.
Secara khusus setiap disiplin keilmuan mempunyai objek formal dan objek material mengenai wujud yang menjadi fokus penelaahannya, objek forma merupakan cara pandang terhadap sesuatu, sedangkan objek material merupakan substansi dari objek tertentu. Setiap disiplin keilmuan yang mandiri mempunyai objek forma dan objek material yang berbeda dengan disiplin ilmu lain. Dan ini menjadi kriteria untuk menilai keberadaan suatu disiplin ilmu yang mandiri.
Pemikiran dasar dalam ilmu kebidanan adalah memberdayakan seluruh kemampuan wanita untuk menghimpun kekuatan dalam dirinya dalam upaya proses reproduksi yang meliputi kehamilan, kelahiran, nifas dan perawatan anak.
            Tubuh Pengetahuan Kebidanan
Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karekteristik dan spesifikasi baik objek forma maupun objek material. Objek forma dari disiplin ilmu kebidanan adalah mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak lahir sampai masa tuanya ( menopause ) termasuk berbagai implikasi dalam siklus kehidupannya. Objek material dari disiplin ilmu kebidanan adalah janin, bayi baru lahir dan anak di bawah lima tahun ( balita ) dan wanita secara utuh atau holistik dalam siklus kehidupannya ( kanak – kanak, pra-remaja, remaja, dewasa muda, dewasa, lansia dini dan lansia lanjut ) yang berfokus pada kesehatan reproduksi.
Berdasarkan pemikiran dasar objek forma dan objek material disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan ( body of midwifery knowledge ) yang dikelompokkan menjadi empat yaitu :
1.      Ilmu Dasar
Antara lain anatomi, fisiologi, mikrobiologi dan parasitologi, patofisiologi, fisika dan biokimia.
2.      Ilmu – Ilmu Sosial
Antara lain pancasila dan wawasan nusantara, bahasa indonesia, bahasa inggris, sosiologi, antropologi, psikologi, administrasi dan kepemimpinan, ilmu komunikasi, humaniora dan pendidikan ( prinsip belajar dan mengajar ).
3.      Ilmu Terapan
Kedokteran, farmakologi, epidemiologi, statistik, teknik kesehatan dasar/keperawatan dasar, paradigma sehat, ilmu gizi, hukum kesehatan, kesehatan masyarakat, metode riset.
4.      Ilmu Kebidanan
Dasar-dasar kebidanan ( perkembangan kebidanan, registrasi dan organisasi profesidan peran serta fungsi bidan ), teori dan model konseptual kebidanan, siklus kehidupan wanita, etika dan etiket kebidanan, pengantar kebidanan profesional ( konsep kebidanan, definisi dan lingkup kebidanan dan menejemen kebidanan ), teknik dan prosedur kebidanan, asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi ( berdasarkan siklus kehidupan manusia dan wanita ), tingkat dan jenis pelayanan kebidanan, legislasi kebidanan dan praktek klinik kebidanan.

            Filosofi Kebidanan
            Pengertian
Filosofi kebidanan merupakan keyakinan/pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu :
1.      Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada.
2.      Keyakinan tentang perempuan
bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual, dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol dirinya, keinginan, harapan, dan kebutuhannya patut dihormati.
3.      Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
fungsi utama dari askeb adalah memastikan kesejahteraan janin dan ibunya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalah gunakan teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4.      Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan terhadap perempuan patut dihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5.      Keyakinan tentang asuhan
bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan. Bidan yakin bahwa kesehatan secara menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan objektif, konseling serta memfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya. Asuhan harus dibeikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6.      Keyakinan Tentang Kolaborasi Dan Kemitraan
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologis, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.      Keyakinan Tentang Fungsi Profesi Dan Manfaatnya
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta tim kesehatan lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Asuhan, dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.
            Pendapat Para Ahli
            IBI
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
            Linda V. Walsh
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan :
*       Proses  kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis
*       Non intervensi/cara sederhana
*       Aman, berdasarkan Avidence based
*       Orientasi pada ibu secara komprehensif
*       Menjaga privasi/kerahasiaan ibu
*       Membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis
*       Memberi informasi, penjelasan dan konseling yang cukup
*       Mensupport ibu dan keluarga agar aktif
*       Menghormati praktik ( adat, keyakinan dan agama )
*       Menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu
*       Usaha promosi dan prevention 
            Prinsip Dasar Filosofi Kebidanan
§  Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik
§  Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan
§  Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan
§  Menggunakan seluruh ketrampilan bidan
§  Asuhan yang berkesinambungan
§  Asuhan dasar komunitas
§  Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
§  Memberikan asuhan yang ramah kepada ibu dan bayinya.
            Filosofi Asuhan Kebidanan
§  Memperhatikan keamanan klien ( safety )
§  Memperhatikan kepuasan klien ( satisfying )
§  Menghormati martabat manusia dan self determination
§  Menghormati akan perbedaan kultur dan etik ( respecting cultural and ethic divercity )
§  Berpusat pada konteks keluarga ( family centered )
§  Berorientasi pada promosi kesehatan ( health promotion )

  1. BODY MIDWIFERY KNOWLEDGE
Berdasarkan pikiran dasar, obyek forma dan obyek material, disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan ( Body Midwifery Knowledge ) yang dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1.      ilmu dasar
    1. anatomi
    2. psikologi
    3. mikrobiologi dan parasitologi
    4. patofisiologi
    5. fisika
    6. biokimia
2.      ilmu – ilmu sosial
3.      ilmu terapan
4.      ilmu kebidanan

Jumat, 29 Juni 2012

~JAHIT PERENIUM~


CHEKLIST PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

Nama Mahasiswa        :.............................................................................
NIM                            :.............................................................................
Tingkat/semester         :.............................................................................
Tanggal                       :.............................................................................
Penilaian                      :.............................................................................

Beri tanda chek (Ö) dalam kolom  jika langkah – langkah  tersebut di lakukan dengan benar.
Bobot nilai :
4 : Langkah klinik dilakukan dengan baik, benar dan tepat.
3 : Langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
2 : Langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
1 : Langkah klinik tidak dilakukan


PROSEDUR PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM
NO
LANGKAH / KEGIATAN
Nilai

PERSIAPAN PENJAHITAN
4
3
2
1

1.
Bersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 %, lepaskan dalam j keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%





2.
Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan:
      Dalam wadah set partus masukkan: sepasang sarung tangan, pemegang j jarum, jarum jahit, chromic catgut atau catgut no.2/0 atau 3/0, pinset
      Buka alat suntik 10 ml sekali pakai, masukkan ke dalam wadah set partus
      Patahkan tabung lidokain (lidokain 1% tanpa epinefrin) - perkirakan j volume   lidokain   yang   akan   digunakan   -   sesuaikan   dengan besar/dalamnya robekan. Bila tidak tersedia larutan jadi lidokain 1%, j dapat   digunakan   lidokain   2%   yang   diencerkan   1:1   dengan
menggunakan akuades steril.        j        





3.
Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur, dengan posisi litotomi





4.
Pasang kain bersih di bawah bokong ibu





5.
Atur lampu sorot/senter ke arah vulva/perineum ibu





6.
Pakai satu sarung tangan





7.
Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain 1% tanpa epinefrin





8.
Lengkapi pemakaian sarung tangan pada ke dua tangan





9.
Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum.     






ANASTESI LOKAL





10.
Beritahu ibu akan disuntik dan mungkin timbul rasa kurang nyaman





11.
Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum, masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi luka.





12.
Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur).





13.
Suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum





14.
Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik. (Bila robekan besar dan dalam, anestesi daerah bagian dalam robekan - alur suntikan anestesi akan berbentuk seperti kipas: tepi perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina)





15.
Lakukan langkah no. 11 s/d 14 untuk ke dua tepi robekan





16.
Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anestesi






PENJAHITAN ROBEKAN





17.
Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan.





18.
Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka episiotomi, pasang tampon atau kasa ke dalam vagina, (sebaiknya menggunakan tampon berekor benang)





19.
Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian kunci pemegang jarum.





20.
Pasang benang jahit (chromic 2-0) pada mata jarum.





21.
Lihat dengan jelas batas luka episiotomi





22.
Lakukan penjahitan pertama ± 1 cm di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati. Potong ujung benang yang bebas (ujung benang tanpa jarum) hingga tersisa ± 1 cm.





23.
Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di belakang lingkaran himen.






Bila menggunakan benang plain cat gut, buat simpul mati pada jahitan jelujur di belakang lingkaran himen





24.
Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran himen hingga menembus luka robekan bagian perineum.






Bila robekan yang terjadi sangat dalam:
•    Lepaskan jarum dari benang
•    Ambil benang baru dan pasang pada jarum.
       Buat jahitan terputuspada robekan bagian dalam untuk menghindari rongga bebas/dead space.
•    Gunting sisa benang
•     Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur semula





25.
Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai ke bagian bawah luka robekan.






Bila menggunakan benang plain cat gut, buat simpul mati pada jahitan jelujur paling bawah





26.
Jahit jaringan subkutis kanan-kiri ke arah atas hingga tepat di muka lingkaran himen.





27.
Tusukkan jarum dari depan lingkaran himen ke mukosa vagina di belakang lingkaran himen. Buat simpul mati di belakang lingkaran himen dan potong benang hingga tersisa ± 1 cm.





28.
Bila menggunakan tampon/kasa di dalam vagina, keluarkan tampon/kasa. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan rabalah dinding atas rektum. (Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan penjahitan ulang)





29.
Nasehati ibu agar :
·      Membasuh perineum dengan sabun dan air, terutama setelah buang air besar (arah basuhan dari bagian muka ke belakang)
·      Kembali untuk kunjungan tindak lanjut setelah 1 minggu untuk pemeriksaan jahitan dan rektum (Segera rujuk  jika terjad  fistula)






Lanjutkan langkah/kegiatan untuk Kebersihan & Keamanan sesuai dengan PB Persalinan Normal





JUMLAH






CARA PENILAIAN :
Nilai keterampilan =  x 100%
Keterangan : jumlah total nilai keseluruhan = 116